Download Kajian: Tokoh Ikhwanul Muslimin Bersaksi Bahwa Sayyid Quthb Mengkafirkan Seluruh Masyarakat Islam
Kajian Kitab al-Ajwibah al-Mufidah ‘An al-As’ilah al-Manahij al-Jadidah
Ijabat Syaikh Shalih al-Fauzan hafizhahullah
Pertanyaan ke 31 lanjutan ta’liq
Bersama: al-Ustadz Abu Ubaidah Syafruddin hafizhahullah
(Murid Syaikh Muqbil bin Hadi al-Wadi’i rahimahullah)
Masjid Ma’had al-Anshar Sleman
Malam Rabu, 22 Mei 2012 / 3 Rajab 1433 H
Waktu ba’da maghrib sd selesai
Download atau Dengarkan file rekaman kajian
6,1 MB (mp3 16 kbps) dengan durasi 52 menit: di sini.
Menyusul kajian berikutnya Insya Allah.
Transkrip Ringkasan Isi Materi:
Yang menyaksikan bahwa Sayyid Quthb mengkafirkan masyarakat dari mereka sendiri:
1. Yusuf al-Qardhawi. Dia juga mengatakan bahwa Sayyid Quthb juga menyerukan untuk melakukan jihad hujumi (ofensif/menyerang) terhadap seluruh manusia.
- Di Indonesia, orang yang terpengaruh paham Sayyid Quthb ini menjadi teroris, sukanya ngebom sana-sini, baik terhadap muslim atau orang kafir yang mu’ahad atau musta’man.
- Sedang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ketika menyerang orang yang benar-benar kafir harbi, tidak membabi buta, tetapi beliau memberikan pilihan kepada mereka: untuk masuk Islam atau membayar jizyah (tunduk kepada kekuasaan Islam) atau kalau tidak, diperangi.
2. Juga Farid Abdul Khaliq, salah seorang tokoh Ikhwanul Muslimin (IM) menyebutkan bahwa Sayyid Quthb mempunyai pemikiran takfir (mudah mengkafirkan) yang tersebar di kalangan pemuda.
- Ucapan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang menyebutkan bahwa seorang shahabatnya pada dirinya ada satu perangai jahiliyyah, yaitu mencela ibu seseorang ketika ada percekcokan dengannya.
- Ucapan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang dhahirnya buruk pada shahabat, maka itu sebagai pengangkat derajatnya. (Lihat catatan tambahan di bawah)
- Contoh sikap Syaikh Muqbil ketika cucunya disebut sebagai “anak hizbi” oleh sebagian ikhwan salafiy.
___________________________________________________________________________________
Nb.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah meminta syarat kepada Allah:
اللهم إنما أنا بشر ، فأي المسلمين لعنته أو سببته فاجعله له زكاة و أجرا
‘Ya Allah, sesungguhnya aku juga manusia, maka seorang muslim siapapun yang aku laknat atau aku cela, jadikanlah hal itu sebagai pembersih dan pahala baginya.”
إنما أنا بشر أرضى كما يرضى البشر ، و أغضب كما يغضب البشر ، فأيما أحد دعوت عليه من أمتي بدعوة ليس لها بأهل ، أن يجعلها له طهورا و زكاة و قربة يقربه بها منه يوم القيامة .
“Sesungguhnya aku juga manusia, bisa suka dan marah seperti yang lain. Maka siapapun yang aku doakan kejelekan dari umatku dengan doa yang tidak sepantasnya untuknya, agar Allah menjadikan sebagai penyuci, qurbah untuk mendekatkan diri kepada Allah pada hari kiamat.” (Lihat ash-Shahihah Juz 1 No 83, admin)