Download Kajian: Lafadz-lafadz yang bermakna sama dengan niat
Bersama: al-Ustadz Abu Ubaidah Syafruddin hafizhahullah
(Murid Syaikh Muqbil bin Hadi al-Wadi’i rahimahullah)
Membahas: Jami’ul Ulum Wal Hikam, hadits pertama
karya al-Hafizh Abdurrahman Ibnu Rajab al-Hambali rahimahullah
Masjid Ma’had al-Anshar Wonosalam Sukoharjo Ngaglik Sleman
Malam Kamis, 21 April 2012 / 29 Jumadil Awwal 1433 H
Ba’da Maghrib sampai selesai
Transkrip Ringkasan Isi Materi:
- Tempat niat itu dalam hati, dan melafadzkannya adalah suatu bidah. Ucapan ini dinisbatkan kepada Imam asy-Syafii rahimahullah.
- Abu Bakr Ibnu Abid Dunya menyusun satu kitab ‘al-Ikhlas wan Niyah’, niat di sini adalah yang dimaksud dengan iradah atau lafadz yang mendekati.
- Di dalam al-qur’an disebutkan dengan lafadz-lafadz lain selain niat, meski hakikat dan maknanya sama.
- Ada yang bedakan antara niat, qasd dan iradah, karena prasangka mereka hanya dengan makna pertama saja yang disebutkan oleh para fuqaha (yaitu untuk membedakan antar ibadah atau satu ibadah dengan adat).
- Ada yang berkata: niat itu khusus dengan perbuatan orang yang meniatkan, sedangkan iradah tidak khusus dengannya, seperti: orang yang punya iradah (menghendaki) Allah mengampuni dosanya, seorang tak meniatkan hal itu.
- Niat dalam ucapan nabi dan salaf, ghalibnya adalah dalam makna kedua, sehingga makna yang ada adalah iradah.
- Di al-Qur’an banyak lafadz niat dengan lafadz iradah, dan contoh ayat-ayatnya.
- Di al-Qur’an lafadz niat dengan lafadz ibtigha’, dan contoh ayat-ayatnya, serta penjelasan sebagian ayat.
Download atau Dengarkan file rekaman kajian
8,2 MB (mp3 24 kbps) dengan durasi 50 menit: di sini.
Menyusul kajian berikutnya Insya Allah.