Khutbah Idul Adha 1433 H: Merenungi Nikmat Islam, Anugerah Allah Terbesar
Khatib: Ustadz Abu Ubaidah Syafruddin hafizhahullah
(Murid Syaikh Muqbil bin Hadi al-Wadi’i rahimahullah,
Pengasuh Ma’had Al-Anshar Sleman)
Masjid Pondok Pesantren al-Anshar
Hari Jum’at: 26 Oktober 2012 / 10 Dzul Hijjah 1433 H
Pukul: 06.20 – selesai
Link Download atau Dengarkan di sini:
rekaman khutbah 2,9 MB (mp3 16 kbps) dengan durasi 25 menit: di sini.
Menyusul khutbah/kajian berikutnya Insya Allah.
Ringkasan Transkrip Isi Materi:
- Allah menganugerahkan Islam, agama mursalin, yang membenahi bathin dan zhahir, masalah amalan hati, amalan anggota badan, dan pemikiran. Islam mengajarkan penghambaan kepada Allah semata.
- Nabi Ibrahim ‘alaihis salam ketika diperintahkan untuk islam (tunduk pada aturan Allah), beliau berserah diri kepada Allah.
- Nabi Ibrahim juga berwasiat kepada anak keturunannya untuk tetap Islam. Demikian juga yang dibawa oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
- Mensyukuri nikmat Islam yang sangat agung ini.
- Anak asalnya di atas fitrah Islam, orang tuanyalah yang mengubahnya. Dan manusia asalnya hunafa, setanlah yang memalingkannya.
- Agama Islam agama yang syamil kamil sempurna.
- Islam juga memperbaiki perkara diniyah dan duniyawiyah.
- Setan itu membalikkan hakekat dan merupakan musuh manusia.
- Islam adalah agama yang lurus (mustaqim), aturannya lurus, sudah menjelaskan yang baik dan buruk serta yang salah dan benar.
- Allah memerintahkan untuk bersatu di atas agama Islam dan melarang berpecah belah.
- Islam mengajarkan rukun-rukun yang penting.
- Islam agama yang sesuai untuk segala tempat dan zaman.
- Islam mengajarkan kepada mutabaah (mengikuti nabi). Orang yang tidak mengikuti jalan beliau maka akan sesat, baik dalam ghuluw ifrath dan tafrith.
- Islam mengatur bagaimana seseorang menghadap kepada Allah dalam sehari semalam, karena manusia butuh kepada Allah, untuk diawasi oleh Allah.
- Dalam Zakat Allah ajarkan bahwa dalam masalah zakat ada haknya, demikian juga haji. Yang semuanya merupakan perbaikan, dan kesempurnaan agama Islam.
- Jangan tertipu dengan ajakan seruan kebebasan, berpendapat atau HAM. Kebebasan yang hakiki adalah dengan menghambakan kepada Allah.
- Masa era banyak pihak mau menggelincirkan kaum muslimin dari agamanya.
- Mensykuri nikmat Islam dan mutabaatur rasul Shallallahu ‘alaihi wa sallam.