Kajian Obat tuk Syubhat Orang Yang Tak Mau Belajar Ilmu Agama Kajian

Obat untuk Syubhat Orang Yang Tak Mau Belajar Ilmu Agama
Kajian Kitab al-Ajwibah al-Mufidah ‘An al-As’ilah al-Manahij al-Jadidah
Ijabat Syaikh Shalih al-Fauzan hafizhahullah
Pertanyaan   ke 26-27
Bersama: Ustadz Abu Ubaidah Syafruddin hafizhahullah
Masjid al-Anshar Sleman
Malam Rabu, 21 Februari 2012 / 28 Rabi’ul Awwal 1433 H

Isi Materi:
Pertanyaan ke-26

  • Syubhat: orang yang belajar/mendatangi halaqah  (majlis pengajian) ilmu agama akan menambah hujjah atas dirinya, karena dia dituntut mengamalkan dan mendakwahkan.
  • Pelajaran bagi orang yang sudah paham ilmu agama untuk tak banyak menyudutkan orang baru/pemula dalam belajar, dan tak mengharuskan untuk segera merubah dirinya dengan tuntunan agama.
  • Kadang orang yang lama ngajipun masih tersimpan pada dirinya pemikiran yang rusak.
  • Was-was setan agar seorang tak mau belajar dan obat jawaban untuk was-was tersebut.
  • Orang tetap bertahan jahil/bodoh padahal majlis ilmu, ada ulama, maka itu hujjah atasnya.
  • Orang yang memilih bodoh/jahil padahal pelajaran ilmu ada, maka ini lebih bahaya daripada orang yang belajar dan masih menyepelekan amal dan melakukan dosa.
  • Peringatan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam: Akan datang suatu masa sedikitnya ilmu, banyak kejahilan, dan sedikitnya amalan.
  • Menyikapi orang yang melakukan kesalahan bila dia orang yang berilmu atau bila dia orang jahil, seperti pada kisah Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu saat mengimami satu kaum.
  • Orang yang punya kekurangan dan dosa, bisa berbenah diri dan bisa sadar serta taubat, jika menghadiri pelajaran-pelajaran ilmu.
  • Majlis-majlis itu adalah kehidupan bagi hati.
  • Jika hati seorang telah mati, tak bisa merasakan kelezatan keimanan.
  • Kenikmatan belajar ilmu agama, mengamalkan dan mendakwahkannya

Pertanyaan ke-27

  • Tentang masalah sekelompok pemuda penuntut ilmu (thalabul ilmi) yang terhalang dari menuntut ilmu karena mencela sebagian ulama dan taklid kepada sebagian yang lain.
  • Mereka bersatu dan berjamaah, ketika pada pemuda merasa percaya dengan ulama dan pemerintahnya.
  • Para pemuda yang nyleneh (menyimpang) dari manhaj salafy, karena terpengaruh dengan pemikiran, majalah dan buku menyimpang yang datang dari luar.
  • Pengaruh jelek oleh kelompok Ikhwanul Muslimin (IM): menyepelekan aqidah dan sunnah, melabeli perkara mungkar dengan label ‘islami’, seperti: nasyid ‘islami’, sandiwara ‘islami’, dll, menyebarkan buku dan majalah yang merusak/mengacaukan dakwah sunnah.
  • Pengaruh Jamaah Tabligh (JT)
  • Orang-orang yang melecehkan para ulama dan manhaj mereka yang bersikap mumayyi (lembek) terhadap ahli bid’ah.

Link Download:

MP3 5,9 MB durasi 60 menit: disini.

Menyusul kajian yang lain Insya Allah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

16 − fourteen =