Kajian: Penjelasan Lafadz Hadits Niat, Jamiul Ulum Wal Hikam

Download Kajian: Penjelasan Lafadz Hadits Niat, Jamiul Ulum Wal Hikam

Bersama: al-Ustadz Abu Ubaidah Syafruddin hafizhahullah

(Murid Syaikh Muqbil bin Hadi al-Wadi’i rahimahullah)

Membahas: Jami’ul Ulum Wal Hikam, hadits pertama

karya al-Hafizh Abdurrahman Ibnu Rajab al-Hambali rahimahullah

Masjid Ma’had al-Anshar Wonosalam Sukoharjo Ngaglik Sleman

Malam Kamis, 31 Maret 2012 / 9 Jumadil Awwal 1433 H

Ba’da Maghrib sampai selesai

Isi Materi:

  • Lafazh ‘innama’ (إنما) menunjukkan pembatasan.
  • Makna ‘al-a’mal bin niyat’ (الأعمال بالنيات) “amalan-amalan itu dengan niat”, ada dua pendapat:

1.      ada yang berpendapat: maknanya amal-amal syar’iyah yang butuh pada niat, sedang amal-amal yang tak butuh pada niat, seperti: 1. kebiasaan/rutinitas makan, minum, berpakaian dan semisalnya, dan 2. mengembalikan amanat, keduanya tidak butuh pada niat.

2.      ada yang berpendapat: maknanya bahwa amal di sini mencakup seluruh amalan, keumumannya.

  • Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah mengingatkan dalam perkara rutinitas agar kita bisa meneladani nabi shallallahu ‘alaihi wasallam sehingga bisa mendapat pahala.
  • Atsar dari Imam Ahmad bahwa beliau menyukai semua amal kebaikan itu didahului dengan niat.
  • Atsar dari Imam Ahmad bahwa niat dalam beramal itu adalah dengan seorang berusaha mengkondisikan diri jika mau beramal tak bertujuan dengan amal itu untuk manusia.
  • Atsar dari Imam Ahmad bahwa niat itu sangat membelenggu kita, menjaganya sangat sulit.

  • Sehingga artinya bisa:

1.      Amal itu akan terjadi atau diperoleh dengan niat, yaitu amal al-ikhtiyariyat, bisa terjadi dengan maksud si pelaku, atau

2.      Amal yang baik itu bisa sah atau rusak, diterima Allah atau ditolak, diberi pahala atau tidak itu dengan niat.

  • Arti ‘Innama al-a’mal bil khawatiim’ (إنما الأعمال بالخواتيم) “Sesungguhnya amalan-amalan itu dengan akhirannya” artinya baik atau rusaknya amal itu, diterima atau tidaknya itu tergantung dengan penutupannya. Hendaknya seseorang tidak malas-malasan dari beramal shalih, tetapi berusaha agar amalannya selalu baik, sehingga akan memperoleh akhiran/penutup yang baik.
  • Arti ‘Innama liimriin maa nawa’ (وإنما لإمرئ ما نوى) “Hanyalah setiap orang mendapat apa yang dia niatkan”, adalah pengabaran bahwa seorang tak akan memperoleh dari amalannya kecuali apa yang dia niatkan. Jika niatnya baik, maka dia akan mendapat kebaikan. Jika niatnya jelek dia akan mendapat kejelekan. Pahala atau iqab (siksa) tergantung dari niat yang baik atau jelek.
  • Pengertian niat secara bahasa adalah maksud dan keinginan.
  • Niat itu mengandung dua makna:
    1. Niat untuk membedakan antara satu ibadah dengan yang lainnya atau niat untuk membedakan antara satu ibadah dengan satu adat kebiasaan rutinitas. Niat ini banyak dibahas oleh ahli fiqih/fuqaha.
    2. Niat untuk membedakan maksud seseorang dalam beramal, apakah itu untuk Allah semata atau untuk yang lain, atau bisa dia mendua dalam niat. Niat ini dibahas oleh ulama dalam masalah keikhlasan.

Download atau mendengarkan file rekaman kajian 9,2 MB (mp3 24 kbps) dengan durasi 53 menit: di sini.

Menyusul kajian berikutnya Insya Allah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

eleven + six =