Download Rekaman Kajian: “Kepada Siapa kita mengambil Ilmu?”
Pemateri: al-Ustadz Abu Ubaidah Syafruddin hafizhahullah
(Murid Syaikh Muqbil bin Hadi al-Wadi’i rahimahullah)
Sebagai ganti Daurah Bulan Bersama Ustadz Usamah Mahri hafizhahullah, karena beliau berhalangan
Hari, Tanggal: Senin 7 Oktober 2012 / 21 Dzulqa’dah 1433 H
Pukul 10.15 sd selesai
Tempat: Masjid Agung Manunggal Bantul
Penyelenggara: PaKIS (Panitia Kajian Salafy Yogyakarta)
Link Download atau Dengarkan di sini
Rekaman kajian sesi pertama 9,5 MB (mp3 16 kbps) dengan durasi 83 menit: di sini.
Rekaman kajian sesi kedua 7,2 MB (mp3 16 kbps) dengan durasi 63 menit: di sini.
Menyusul khutbah/kajian berikutnya Insya Allah.
Ringkasan Transkrip Isi Materi:
Sesi 1
- Mensyukuri segala nikmat Allah, termasuk nikmat dimudahkan untuk mempelajari Islam sesuai dengan manhaj salaf.
- Banyak bersyukur atas nikmat waktu, kesenggangan dan semangat dengan menuntut ilmu dari sumber-sumber yang shahih.
- Harus ada yang mempelajari agama ini di kalangan ummat.
- Di antara metode belajar adalah dengan cara berguru.
Sesi 2
- Ilmu agama ditinjau dari manfaat pada seorang yang mengaku berilmu ada dua: ilmu yang menghujam sampai hati dan ilmu yang sebatas sampai di lidah saja
- Jangan thaisy tak punya manhaj dalam menuntut ilmu.
- Macam-macam manusia:
- Alim rabbani,
- Orang yang belajar di atas sabilin najah (jalan keselamatan),
- Orang-orang rendahan yang mengikuti setiap suara yang paling keras walaupun hanya mengaku ahlussunnah.
- Ilmu itu agama, maka perhatikan dari siapa kalian mengambil ilmu agama ini!
- Ilmu yang bermanfaat, dari shahihnya ilmu tersebut dan dari sisi pengamalannya.
- Tidak disukai memberikan ilmu kepada sembarang orang, hendaknya menyaring murid.
- Afaatul ilmi (Sebab hilangnya ilmu):
- Bila ada seorang alim rabbani ada di satu tempat, lalu dia membiarkan saja tak mengambil manfaat.
- dilupakan
- Kemarahan/emosi
- Berdusta
- Ilmu itu akan diperoleh dengan belajar pada seorang guru, dan guru itu mempunyai pengaruh.
- dll