Kajian Aqidah: Ihsan, Tingkatan/Martabat Ketiga dalam Agama Islam
Kajian Kitab al-Ushul ats-Tsalatsah
Karya: Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab rahimahullah
Bersama: Ustadz Abu Ubaidah Syafruddin hafizhahullah
Masjid Ma’had al-Anshar Sleman
Malam Kamis, 29 Februari 2012 / 7 Rabi’uts Tsani 1433 H
Isi Materi:
(Penjelasan diambil dari Syarah Syaikh Shalih al-Fauzan hafizahullah)
- Arti ihsan secara etimologi (bahasa): menyempurnakan sesuatu, lawan kejelekan
- Pengertian ihsan dalam hadits Malaikat Jibril, itu adalah untuk ihsan dalam ibadah
- Tiga macam manusia dalam masalah melihat Allah:
- Sufi, mengatakan: Allah bisa dilihat dengan mata di dunia dan di akhirat
- Mu’aththilah, mengatakan: Allah tidak bisa dilihat baik di dunia dan di akhirat
- Ahlussunnah, mengatakan: Allah bisa dilihat dengan mata di akhirat, tetapi tidak di dunia. Ini yang benar.
- Macam-macam ihsan:
- Ihsan antara seorang hamba dan Allah, ini yang dimaksud dalam hadits.
- Ihsan antara sesama manusia
- Ihsan dalam Perbuatan
- Ibadah yang betul (shahih), seperti shalat seperti yang dilakukan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sebagaimana yang dikabarkan dalam hadits
- Dua martabat/tingkatan ihsan antara seorang hamba dan Allah:
- Martabat menyaksikan dengan hati (musyahadah qalbiyah)
- Martabat Muraqabah (merasa selalu dilihat dan diawasi Allah)
- Kisah awal mula sesatnya Jahm bin Shofwan dengan ahli filsafat
- Sanggahan terhadap pemaknaan ikhlas dengan tanpa mengingat amalannya seperti orang sehabis buang air
- Beberapa contoh niat yang baik dalam shadaqah
- Balasan bagi orang yang bisa melaksanakan ihsan tingkat/martabat pertama
- Jalan yang ditempuh oleh orang-orang yang berbuat ihsan: cinta dan rindu untuk berjumpa dengan Allah, merasa nikmat dengan berbuat ketaatan, merasa tenang dengan berbuat ketaatan
Link Download:
MP3 6,9 MB durasi 58 menit: disini.
Menyusul kajian yang lain Insya Allah.