Download Kajian: Apakah perkara aqidah tauhid itu perkara sepele yang cukup diajarkan sebentar saja?
Kajian Kitab al-Ajwibah al-Mufidah ‘An al-As’ilah al-Manahij al-Jadidah
Ijabat Syaikh Shalih al-Fauzan hafizhahullah
Pertanyaan ke 29 lanjutan
Bersama: al-Ustadz Abu Ubaidah Syafruddin hafizhahullah
(Murid Syaikh Muqbil bin Hadi al-Wadi’i rahimahullah)
Masjid Ma’had al-Anshar Sleman
Malam Rabu, 24 April 2012 / 3 Jumadits Tsani 1433 H
Waktu ba’da maghrib sd selesai
Transkrip Ringkasan Isi Materi:
- Orang yang jatuh pada bid’ah amaliyah itu lebih ringan daripada orang yang terjatuh pada bid’ah i’tiqadiyah.
- Hadits Abu Sa’id al-Khudri HR al-Bukhari tentang dikeluarkannya orang yang punya iman seberat biji sawi dari neraka menunjukkan: agungnya kadar/nilai iman, juga merupakan bantahan terhadap pendapat bahwa orang yang melakukan suatu kemaksiatan membuat pelakunya kekal di neraka.
- Menghormati para shahabat dan tak mencela mereka.
- Banyak dai sekarang yang berdakwah kepada Allah di atas kebodohan, sehingga mudah mengkafirkan manusia tanpa sebab dan menggampangkan perkara tauhid.
- Ada dai yang menganggap pengajaran tauhid hanya butuh waktu sepuluh menit atau semisalnya.
- IM (Ikhwanul Muslimin), Jamaah Tabligh (JT), dan Hizbut Tahrir (HT) menggampangkan tauhid.
- Sayyid Quthb, Hasan al-Bana dan kelaimpoknya tak paham tauhid dalam sepuluh tahun.
- Jika tauhid itu sepele, kenapa Allah mengutus para rasul berurutan saling bersusulan mendakwahkan tauhid? Nabi Nuh mendakwahkan tauhid selama 950 tahun. Nabi di Makkah 13 tahun mendakwahkan tauhid, bahkan ketika sakit yang menyebabkan beliau meninggal juga demikian.
Download atau Dengarkan file rekaman kajian
8,9 MB (WAV 24 kbps) dengan durasi 49 menit: di sini.
Menyusul kajian berikutnya Insya Allah.